05 Juni 2014
Aku sakit,akusakit hati. Kau terbangkan ku ke awan
lalu jatuhkan ke dasar jurang. Aku sakit dan ku tak mengerti kau beri ku mimpi indah
namun kenyataan tak seindah mimpi. Sadar kini cinta tak berbalas.
Kemarin
indaaaaaaah banget rasane,tapi saiki kongene. Aku wis yakin de’e lagi seneng
uwong dan iku bukan aku.#yaiyala sapa aku,ra mungkian nanggo banget to.koe ae
sing GR karo ngarep.
Twittnya
itu jleeeb banget kanggoku. Seakan aku mendapat jawaban dari pertanyaanku
semalam. Ternyata untuk seseorang dan bukan aku. Oke aku cukup paham akan ku
anggap tak akan ada apa-apa,ku hapus semua memori tentangnya,#hampir mirip kaya
lagu sih. Takkan ku tulis lagi twitt kalimatnya yang menggunakan diksi yang
luar biasa.karna bagiku enak dibaca namun pait dirasa. Kuharap kau benar-benar
menjauh dariku. Tapi,kenapa kejadiannya berturut-turut. Kenapa nggak
kemaren-kemaren sebelum aku ketemu dengan cara yang tiba-tiba. Tapi aku yakin
aku memang benar-benar bukan siapa-siapa,terbukti kemarin ketemu tapi sama
sekali nggak ngetwitt. Kalo emang ada sesuatu pasti dia ngetwitt. Paling gak
#rindu ini sdikit berkurang karena tlah melihat senyummu. Tapi nggak sama
sekali,bahkan . . . .
Malah
dia ngetwitt berbanding terbalik dan itu bukan lagi cukup tapi sangat sangat
jelas. Anehnya kenapa masih saja berharap. . .
cukupp,aku sudah lupa sama dia,gimana mukanya. Karna nggak mungkin hanya
memandang saja langsung suka. Sudah cukuupp . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar