Malu



05 Juni 2014
            Sebenarnya aku malu. Malu sama diri sendiri sih nggak terlalu,karena ku sadari perasaan ini wajar. Tapi,aku malu sama temenku. Mereka tau betul kehebohanku. Kayak kemarin baru ketemu aja hebohnya udah kaya dapet uang 1 milyar. Tapi sekarang berkebalikan 100 %. Ak berusaha kuat,menjawab semua pertanyaan mereka dengan nada biasa bahkan ada selingan ketawanya. Tapi sebenarnya . .  . aku nggak berani mengatakannya karena udah terlalu sakitt. Sudah cukuplah sampe disini. Anggap aja kemarin-kemarin itu suatu hadiah yang telah habis dimakan waktu.
            Dulu aku pernah menulis,membuka namanya,lebih tepatnya nama lengkap. Sekarang aku mau coret sebagai penutup dari pembukaan tulisanku sebelumnya. Twitter,facebook,blog,email,nggak tertarik lagi karenanya dan untuknya. Dan sekali lagi aku malu karena kemarin-kemarin sampe sebegitunya aku menanggapi kalimat-kalimat puitisnya. Tapi kalo inget semua itu sakit,aku bahkan kemarin sampe menganggap apapun yang aku lakukan kemarin adalah hal yang terbaik. Meskipun ada sedikit keraguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar