Teman-teman paham dengan kalimat itu? Meski
sebelumnya pernah ada kalimat seperti itu tapi aku berusaha untuk
mengartikannya untuk hidupku sendiri. Terserah teman-teman ingin mengartikasn
apa,namun jika tidak keberatan atau mungkin akan setuju dengan persepsiku maka
mari kita bangun hidup kita dengan kalimat “aku hidup untuk hari ini bukan
untuk masa depan”.
Kali ini aku akan bercerita dengan serius
tidak seperti biasanya yang terselip lelucon didalamnya. Okeh... sekarang mulai
mencermati kalimat AKU HIDUP UNTUK HARI INI BUKAN UNTUK MASA DEPAN.
Namun pernah aku katakan”bukan hidup untuk
masa depan? Trus gimana ? orang
yang kita kerjakan sekarang ini untuk menyongsong masa depan.” Memang
terdengar aneh masa depan adalah tujuan mkita,namun untuk menuju masa depan itu
membutuhkan kemarin dan yang palih penting adalah hari ini yang akan menentukan
masa depan. Nhaaah sadar gak sih dalam kalimat yang aku katakan tadi sebenarnya
aku sudah meyakini bahwa aku hidup untuk hari ini bukan untuk masa depan. Dari mana
alasannya kok aku bisa bilang begitu padahal sebelumnya aku menyangkal. Mari
kita lihat kalimat yang bewarna
berbeda,itu menandakan aku harus mengerjakan apa yang aku kerjakan sekarang.
Dan hasil yang aku kerjakan hari ini kelak akan aku gunakan untuk masa depan.
Masa depan bisa 3 jam kedepan,hari esok,hari esoknya lagi bahkan bisa hari
esoknya lagi atau mungkin beberapa tahun kedepan.
Permisalan,jika hari ini aku tidak berupaya
untuk mencari makan,alhasil hari ini aku tidak akan makan,apa yang akan
terjadi,keesokan harinya bahkan beberapa jam kemudian aku merasakan lapar. Itu
cukup untuk mewakili kenapa aku hidup untuk hari ini bukan untuk masa depan.
Permisalan lagi,aku berusaha tinggal di rumah
orang kaya karena kelak aku dewasa aku ingin mendapatkan jodoh orang
kaya,paling tidak anaknya orang yang punya rumah tempat aku tinggal. Apa yang
akan terjadi? Aku tidak akan pernah mendapatkan jodoh orang yang kaya karena aku
hanya memikirkan aku hidup untuk masa depan. Mari kita renungkan apa mungkin
anak orang kaya akan menikah dengan orang yang tinggal numpang dirumahnya,yaaa
mungkin terjadi tapi kemungkinan sangat tipis sekali kecuali di sinetron. Itu
permisalan yang menurutku diluar nalar,namun akan sama halnya ketika aku hanya
memikirkan bahwa aku hidup hanya untuk masa depan. Belum tentu hari ini aku
akan berhasil,kenapa harus memikirkan masa depan. Masa depan adalah suatu hasil
dari apa yang aku kerjakan sekarang. Itulah sebabnya aku mulai memahami dalam
hidupku bahwa aku hidup untuk untuk hari ini bukan untuk masa depan.
Mungkin itu yang ingin kusampaikan,aku merasa
kurang baik dalam bercerita dalam penjelasan. Tidak seperti halnya ketika
bercerita tentang kekocakan. Karena itu mohon komentar,kritik dan juga saran.
Namun,aku tetap berharap teman-teman semua sedikit memahami maksud dari
penjelasanku dan mengatakan kepada semua orang terutama terhadap kegalauan
hidup bahwa “Aku Hidup Untuk Hari Ini Bukan Untuk Masa Depan” serta usaha yang
teriring doa dan satu lagi dari saya selalu menghargai suatu proses.
Syukron,gracias,siesie,nein danke,thank
you,terimakasih,suwun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar