16 Juli
2014
Aku
punya teman dan kenangan masa kecil. Indah banget ceritanya. Penuh
keceriaan,kebahagiaan,kekeluargaan,keakraban yang belum tentu kita dapatkan
ketika kita beranjak dewasa. Namun ada juga kekesalan,kekecewaan,kenakalan yang
tidak jarang membuat tangis diantara kita,namun semua itu terasa indah ketika
kami semua saling berangkulan dalam persahabatan yang penuh makna kehangatan.
Dan inilah kami 4 sekawan yang tidak akan terlupakan bagi diriku,dan semoga
engkau ketiga sahabat masa kecilku juga tak akan melupakan kenangan yang telah
kita torehkan dimasa lalu kalaupun terlupa smoga dengan tulisan ku yang singkat
ini engkau mengingatnya kembali.
Tri
Aditya Galuh Ramadhanu,Eko Hertanto,Nur Irawati,dan saya sendiri Dewi Puji
Astuti.
Terlalu
kompleks untuk aku ceritakan karena terlalu banyak cerita yang tersimpan random
didalam memoriku,namun tak akan pernah hilang begitu saja. Meski nanti akan ku
ceritakan secara acak dan mungkin akan ada satu kenangan yang terlewat tapi
percayalah sobat kenangan pasti masih tersimpan.
Aku,mbk
Wati dan mas Galuh. Ya aku memanggil mereka dengan sebutan mbk dan mas karena
dari sejarah keluarga,keluarga aku lebih muda dari keluarga mereka padahal kalo
ditelusur tanggal lahir aku paling tua dari mereka. Kembali lagi,aku mbk Wati
dan mas Galuh kalo berangkat sekolah pasti barengan,kita ngumpulnya dirumah mas
Galuh karena rumahnya dia itu ditengah-tengah antara rumah aku dan rumahnya mbk
Wati. Tapi taukah kalian,banyak banget kejadian yang terjadi ketika aku dan mbk
Wati mengahampiri kerumah mas Galuh. Yang
pertama,kakaknya Mas Galuh yang namanya mas Bedi itu punya anjing namanya
Ciko,dan Ciko itu galaknya gak ketulungan setiap ada orang yang lewat pasti
dijegoki apa ya bahasa Indonesianya,ah pokonya itu,kayak semua yang lewat
didepan rumahnya itu maling. Termasuk kami yang mempunyai niat untuk
menghampiri mas Galuh untuk berangkat sekolah. Sampe-sampe mbk Wati kalo udah
nyampe dirumahnya mas Galuh naik ke atas pagar supaya terhindar dari si
Ciko,dan saya sendiri diantar sama bapak ato ibuku karena saking takutnya
meskipun rumah aku dekat. Dan karena Ciko yang galak makanya dia dijual ato
diminta polisi saya kurang tahu. Yang
kedua,nungguin mas Galuh tuh lama bangeeeet kayak nungguin putri Solo,tak
kasih tau ya ketika aku sama mbk Watik sampe dirumahnya,mas Galuh tuh belum
bangun,bayangin aja berapa lama kita harus menunggu dia. Tapi kita tetap
setia,kenapa karena nanti kita berangkatnya dibonceng sama bapaknya mas Galuh,mas
Galuh depan,mbk Wati belakang bapaknya mas Ndut<sapaan ku untuk mas Galuh
karena dia memang gendut> aku belakang sendiri. Heeeehee bukan berarti kita
sahabat yang punya maksud dan tujuan nebeng yaaaa,tapi serius kita tulus
menjadi sahabat. Yang ketiga,mas
Galuh tuh suka pake lotion mungkin karena ikut-ikut ibunya,heheehee,dan kalo
dandan ato pakai seragam dkk itu lamaaa banget udah kayak cewek aja dia. Yang keempat,ini tragedi ayunan. pas
mas ndut disuapin sarapan sama ibunya aku dan mbk Wati main main disebelah
barat ayunan yang ada di halaman rumah mas ndut,nha mas ndut disuapin sambil
dorong-dorong ayunan,tiba-tiba entah disengaja ato tidak ayunan yang
didorongnya mendarat di dahi aku,alhasil benjollah bathukku dan bewarna biru
kehijau kemerah keabu-abuan tentunya dong aku nangis sekenceng-kencenya dan
ibunya mas ndut manggil ibu aku untuk menenangkan aku,dan sepertinya mas ndut
juga merasa bersalah kepadaku,hahah ya memang harus begitu kan. Ada lagi
tragedi ayunan dan lagi-lagi aktornya tu mas ndut,kenapa lagi? Kali ini
korbannya mbk Wati,pas kita lagi main ayunan mas ndut baru makan permen karet
dan kalian tahu apa yang diperbuat mas ndut entah disengaja ato tidak permen karet
mas ndut nempel dirambut mbk Wati,aduuuh kasihan banget mbk wati karena kejadian
itu rambut lembutnya harus dipotong,#lagi-lagi mas Galuh. Yang kelima,ini korbannya aku,heheee. Kali ini kami berangkat
sekolah jalan kaki,nha kami jalan gak berjajar barengan,tapi aku berjalan
dibelakangmas ndut dan mbk Wati yang jalan berjajar,sediiih banget rasanya
karena tau dong gimana? aku kan juga sahabat mereka kenapa aku kayak dikucilkan
gitu.
“mas,mba,napa
ta aku kok mbok tinggal?” tanyaku melas.
“salahmen
seragam mu durung mbok setliko.”jawab mas Galuh dengan nada sinis. Sakit hatiku
padahal kan seragam ku uda disetlika,cuman terlipat karena tas gendhongku.
Yang keenam,kami tu selalu bersama-sama ngapain aja
selalu bersama,kecuali mandi yaa,heeehhe. Nha,aku tu kalo bermain sama mas ndut
diajak main mobil-mobilan aku gak mau,tapi kalo aku ngajak dia main
boneka-bonekaan dia mau,hahaahha. Kalo nggak main boneka-bonekaan kita main
adik-adikan,udah pernah denger? Mainnya diruang tamu rumahku aku jadi kakak
paling besar,lalu mbk Wati,lalu mas Galuh,dan yang paling kecil si Eko,hal yang
paling lucu bagiku adalah ketika aku dan mbk Wati boncengan sepeda kecilku yang
bewarna ungu,karena kami belum bisa naik sepeda maka caranya adalah,sepeda ku
aku sandarkan di tembok lalu aku kayuh pedalnya kearah belakang,jadi
seakan-akan aku tu ngayuh sepeda beneran,padahal diam ditempat,hahaaha. Bagiku
itu lucu,kalo menurutmu juga begitu tersenyumlah seperti aku :D,dan satu hal
yang baru aku sadari bahwa kita sangat menikmati dunia kami dan keakraban kami
berempat,hal itu terlihat ketika ada seseorang yang mau ikut bermain namun kami
berempat jadi tidak ingin bermain lagi. Terus kalo kita mau ujian semesteran
kita sering dan pasti belajar bareng,sampe-sampe kalo jadwalnya penjaskes kami
berempat sampe lomba lari dihalaman rumahnya mbh Joko Suryo penyanyi
campursari. Yaaa selalu bisa ditebak yang menang pasti Eko.
Oh ya
ada lagi yang mengharukan bagiku,ketika kami masih TK dan akan naik ke SD dari
kami berempat yang udah cukup umur untuk naik SD hanya aku karna mereka bertiga
selisih setahun dengan aku. Pas guru kami berkata,
“Wati,Galuh,Eko
ra munggah sik ya,Dewi tok sing munggah.” Kurang lebih begitu.
“emoh,nak
dek Dewi munggah aku yo munggah,bu guru.” Kata mas Galuh dan diikuti anggukan
kepala mbk Wati.
Begitu
juga denagn Eko,”nggih,nak mbk Dewi munggah aku yo munggah.”
Mungkin
kalian semua menganggap hal itu hanya sebagai watak anak kecil tapi kami
berbeda,kami menganggap bahwa kami harus slalu bersama,meskipun ketika di kelas
2 SD kita harus berpisah dengan mas Galuh yang dipaksa untuk tinggal begitu
juga dengan Eko yang mulai kehilangan teman lelaki diantara kita berempat dan
ia mulai tidak selalu bersama bermain dengan aku dan mbk Wati meskipun kami
tetap sekelas. Namun,kami berempat tetaplah sahabat bahkan hingga sekarang kalo
kita akan pergi ke suatu tempat aku selalu mengajak mbk Wati begitu juga dengan Eko yang selalu mengajak
mas Galuh,tidak ada orang lain selain diantara kami berempat,meski kami telah
berjalan dijalan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar